Cerita Renungan Dan Video Kekerasan Terhadap Balita
Tulisan ini bisa menjadi renungan untuk kita semua sebagai orang tua…. bahwa Anak adalah titipan Allah dan bahwA kesabaran (seharusnya) jangan pernah
ada habisnya… karena ketidaksabaran
atau habisnya kesabaran
bisa berdampak sangat panjang dan… menyakitkan serta akan menghasilkan buah penyesalan yang tiada akan ada habisnya... Di akhir cerita aku sambung dengan video kekerasan terhadap balita sebagai contoh perbuatan yang tidak boleh ditiru dan jangan pernah sekali-sekali kita lakukan, apalagi pada anak balita yang masih butuh kasih sayang dan belaian orang tuanya. Anak adalah mutiara yang berharga serta amanah dan ujian dari Allah yang seharusnya kita jaga, kita bina, kita didik, dan kita arahkan ke jalan yang benar, sebagai bekal ibadah dan ketaatan kita kepada Allah SubhanahuWata'ala. Asstagfirullahal'adzim.... Entah sudah berapa kali aku membaca cerita
berikut ini. Namun setiap kali aku membacanya, air mata ini tak terasa selalu berlinang. Semoga bisa jadi nasehat bagiku,
dalam mendidik anak ku. Berikut ceritanya.
Sepasang suami isteri-
seperti pasangan lain di kota-kota besar
meninggalkan anak-anaknya diasuh
pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak
tunggal pasangan ini, perempuan cantik
berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan
pembantunya karena sibuk bekerja di
dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, atau pun memetik bunga dan lain-lain di halaman
rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang
paku karat. Dan ia pun mencoret lantai
tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka
coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu
bewarna gelap, maka coretannya tampak
jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat
coretan sesuai dengan kreativitasnya, hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat
kerja karena ingin menghindari macet.
Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh
coretan maka ia beralih ke sebelah kiri
mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya,
lalu gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikuti
imaginasinya.
Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah, saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat
mobil yang baru setahun dibeli dengan
bayaran angsuran yang masih lama
lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapaini...!!!" Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan "Saya tidak tahu..tuan...!" "Kamu dirumah
sepanjang hari, apa saja yg kau
lakukan...?" hardik si istri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya,
tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya.
Dengan penuh manja dia berkata: "Dita yg membuat gambar itu ayahhh..cantik…kan...!" katanya sambil memeluk ayahnya
sambil bermanja seperti biasa.
. Si ayah yang sudah hilang kesabaran
mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya
berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis
kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul
pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang
dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya.
Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah.
Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis.. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya.
Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya
kepada pembantu rumah. "Dita demam,
Bu" …jawab pembantu nyaring. "Kasih minum panadol aja,'' jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.
Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuan nya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. ''Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00, sudah siap'' kata majikanny itu.
Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Tapi dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sudah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan..." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut… "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan
nyawanya maka kedua tangannya harus
dipotong dari siku ke bawah" kata dokter
itu.
Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan.
Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis..
Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah..ibu…Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul." "Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.", katanya berulang kali membuat si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris. ''Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi..!" "Bagaimana caranya Dita mau makan nanti..?!" "Bagaimana Dita mau bermain nanti...?" "Dita
janji tdk akan mencoret2 mobil lagi,"
katanya berulang-ulang.
Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Me-raung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat
menahannya. Nasi sudah jadi bubur.
Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…
Tahun demi tahun kedua orang
tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak
bertepi…,
Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya.... Semoga kita tetap dapat menjaga permata hati kita yang telah diamanahkan oleh
Allah….amien…!!
Sahabatku yang budiman..!! Dibawah ini aku tambahkan video kekerasan terhadap balita yang aku ambil di You-tube, sebagai contoh kekerasan orang tua terhadap anaknya apalagi seorang ibunya yang melakukanya. Di mana hati nuranimu sebagai seorang ibu, yang mengandung, yang dengan susah payah melahirkannya, Astaghfirullah...!! Perbuatan ini tidak patut kita tiru dan jangan pernah sekalipun kita lakukan, bukankah setiap manusia yang terlahir ke dunia ini mempunyai hak azasi, yang barang siapa melanggarnya/merusaknya tentunya akan berhadapan dengan hukum di dunia lebih-lebih di akhirat nanti. Astaghfirullah...Na'udzubillah..!! Silahkan sobat lihat penampakannya: Penampakan1 Penampakan2 Penampakan3 Buat sobat yang mau mendownloadnya silahkan sobat ambil
Demikian posting kali ini, semoga sobat semua terutama para orang tua dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari setiap kejadian ini, amiien..!!! Semoga bermanfaat :wassalam...